Kisah Haru Orangtua Calon Siswa Sekolah Rakyat: Bertahan Hidup dengan Rp40 Ribu Sehari

 

 

 

Curhat Menggugah di Hadapan Pejabat Negara

 

Dalam kunjungan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf ke kawasan Cipayung, Jakarta Timur, sejumlah orangtua calon siswa Sekolah Rakyat menyampaikan kisah hidup mereka yang penuh perjuangan. Salah satunya adalah Suratna, ibu tunggal dari empat anak, yang mengaku hanya berpenghasilan sekitar Rp40 ribu per hari dari berjualan nasi uduk.

 

 

 

Hidup di Tengah Keterbatasan

 

Suratna tinggal di rumah kontrakan kecil berukuran 4x5 meter di atas lahan pemakaman. Ia harus membayar sewa Rp500 ribu per bulan dan menghidupi lima anggota keluarga. Ketika tak ada modal untuk berjualan, ia menjadi buruh cuci keliling. Meski hidup serba terbatas, ia tetap berharap anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan dan memiliki masa depan yang lebih baik.

 

 

 

Sekolah Rakyat Jadi Harapan Baru

 

Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo dan dijalankan oleh Kementerian Sosial menjadi titik terang bagi keluarga seperti Suratna. Sekolah ini menyediakan pendidikan gratis, fasilitas asrama, dan kebutuhan dasar siswa. Dengan adanya program ini, anak-anak dari keluarga miskin ekstrem bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa membebani orangtua.